Anda mungkin sudah biasa mendengar kata Ulama, namun tidak sedikit orang yang masih belum paham apa itu Ulama. Banyak orang masih salah persepsi antara tokoh agama, dukun, muballigh, kiai dan Ulama, padahal semua itu ada perbedaannya.
Bahkan lebih parahnya sekarang ini orang yang tidak kenal ilmu tafsir saja sudah dikatakan Ulama, pembela yang mempunyai uang dianggap ulama, Dimas Kanjeng Pribadi dianggap Ulama, sungguh semua itu anggapan yang sangat jauh dari kebenaran.
Definisi Ulama
Ulama (علماء) asal transliterasi bahasa indonesia adalah Ulama' menggunakan tanda (') diatas sebagai tanda hamzah, namun sekarang penulisan hamzahnya dibuang dan hal ini diperbolehkan dalam qaidah bahasa arab (تخفيف الهمزة) sehingga penulisannya menjadi (Ulama).
علماء jama' taksir dari عالم yang artinya orang yang mengetahui, dan ada juga yang menyebutkan dari عليم yang mana عليم mubalaghahnya عالم.
Jadi arti dari Ulama adalah "orang orang yang sangat mengetahui".
Penjelasan ini adalah secara lughah saja, sehingga pokoknya banyak pengetahuan bisa dikatakan ulama.
Ulama menurut syar'i
Definisi Ulama secara syar'i, Ulama sendiri tidak sama cara membagikannya dan pemberian sifatnya, namun kalau dilihat dari hadits العلماء ورثة الانبياء Ulama adalah penerus Para Nabi.
Sedangkan dalam Alqur'an Ulama disebut oleh Allah:
إِنَّمَا يَخْشَى اللَّهَ مِنْ عِبَادِهِ الْعُلَمَاءُ
Sesungguhnya yang takut kepada Allah di antara hamba-hamba-Nya, hanyalah ulama.
Dua Dalil diatas menunjukkan secara umum namun sangat jelas bahwasanya Ulama itu memiliki tugas, kemampuan, keteguhan, keimanan, semangat dan keilmuan seperti nabi, berarti Ulama itu adalah orang yang banyak pengetahuan dalam agama dan hatinya penuh dengan ketaqwaan kepada Allah.
Jadi apabila ada orang yang hanya pandai berpidato, membaca kitab tanpa harakat, mengajar dan berjihad namun masih ada karena, alias apa yang dilakukan bukan semata mata karena Allah apalagi menggunakan ilmunya membela yang salah, menghalalkan yang haram dan mengharamkan yang halal maka jelas dia bukanlah Ulama.
Rasulullah Saw membagi Ulama menjadi dua, ada Ulamauddin dan ada Ulamaussu', dan secara singkat Ulamauddin adalah penerus para nabi sedangkan Ulamaussu' mereka orang alim atau yang hanya gayanya menyerupai ulama namun tujuan dan amalnya bukanlah Allah, dan juga merusak agama. dan ulama golongan kedua ini yang paling banyak berperan di indonesia, sehingga indonesia sekarang menjadi seperti ini.
Ulamauddin tidak bisa dibeli dan tidak akan membela yang salah, Ulamauddin akan menghalalkan yang memang sudah halal dan mengharamkan sesuatu yang memang sudah haram seperti keharaman memilih pemimpin non muslim, melakukan riba, politik uang dan lain sebagainya yang pada saat ini sudah mulai remang remang hukumnya di indonesia, semua ini adalah distribusi besar para ulamaussu' indonesia.
Pasang Sponsor Disini, Sponsor Banner, Sponsor Gambar, Sponsor Artikel Dan Lain lain
Posted by , Published at 15.23 and have
0komentar
Tidak ada komentar:
Posting Komentar